Lokasi air terjun ini hanya berjarak 300 m dari pusat pemukiman warga, terletak
dipinggir jalan yang menghubungkan antara Desa Gattareng dengan Dusun
Umpungeng. Lokasi yang memiliki air jernih dengan kolam berbentuk segi tiga ini
hanya berjarak 3 km dari jalan poros Bulu Dua menuju Makassar Ibukota propinsi
Sulawesi Selatan atau dapat ditempuh selama 30 menit menggunakan kendaraan roda
dua. Hal yang paling mengesankan dari objek wisata alam ini adalah batu tempat
jatuhnya air yang berbentuk belahan pipa raksasa lurus memanjang hingga kedasar
tempat jatuhnya air. Selain menimbulkan suara gemuru yang memperkuat kesan kesejukan
alam, batu yang menjadi saluran air yang
terbentuk dari proses alam tersebut juga menimbulkan riak gelombang sepanjang air
mengalir hingga terlihat berwarna putih. Terdapat dua air terjun dan dua kolam
renang utama yang tersusun seperti layaknya kolam renang yang menempati
bangunan dua lantai. Luas kolam atas bebentuk lingkarang yang lebih menyerupai
tungku besar yang berisi air bening berdiameter 15 m dengan kedalaman mencapai
3 meter. Sementara air terjun kedua tingginya mencapai 25 m dengan kolam renang
membentuk segi tiga dengan kedalaman mencapai 5 m. Tempat ini memiliki nilai
sejarah dimana orang-orang terdahulu menggunakan tempat ini sebagai tempat
pembersihan bagi yang dianggap bersalah atau melanggar aturan adat. Atas dasar
tersebut para sepuh dan tokoh adat kini menganjurkan agar setiap pengunjung
berprilaku sopan serta bertutur kata yang baik terutama saat berada di lokasi.
Demi kenyamanan dan kepuasan dalam menikmati alam, dianjurkan agar setiap
pengunjung melengkapi diri dengan peralatan
renang yang cukup seperti pakaian renang, kecamata air untuk menikmati
pemandangan bawah air. Disamping itu seluru pengunjung wajib menjaga sampah
terutama berbahan plastik (non organik), Tidak membawa benda tajam demi menghindari
penebangan pohon sembarangan, dilarang membawa zat kimia / bahan racun dan
sejenisnya demi menjaga perusakan species yang dapat mengakibatkan rusaknya
alam disekitar lokasi objek.
Semangat persatuan dan
gotong royong warga telah membuahkan hasil, beberapa infrastruktur telah
dibangun antara lain jalan akses dari jalan utama menuju objek, meski dibangun
dengan sederhana namun jalan yang terdiri atas 99 anak tangga memiliki nilai
filosofi yang agung karna selain berolah raga saat menuruni anak tangga
tersebut, pengunjung juga dapat melantunkan zikir Asmaul husnah sejumlah 99
sesuai dengan jumlah anak tangga yang dilalui. Kini warga tengah mempersiapkan bangunan
infrastruktur pendukung lainnya yang akan memberi kenyamanan pengunjung
disamping menjaga kebersihan dan kelestarian alam sekitar yakni bangunan Toilet
umum, Mushallah, Tempat pembakaran sampah plastik & P3K. Jika peduli, kami
mengundang partisipasi anda demi mewujudkan cita-cita bersama yaitu objek
wisata alam yang menarik, bersih dan bebas polusi. amin
0 komentar:
Posting Komentar